Sabtu, 19 Desember 2020

PTA 2020/2021 | 2KA20 | Inovasi SI & New Technology # | DONIE MARGAVIANTO NURROKHMAN

1.

macam macam aplikasi

1. KIT Scenarist

aplikasi naskah film kit scenarist

KIT Scenarist adalah sebuah program untuk menulis naskah atau skenario yang gratis dan luar biasa lengkap. Aplikasi ini memiliki banyak fitur. Baik menulis naskah itu sendiri, data (mulai dari sinopsis, daftar karakter, lokasi, dll), sistem kartu (untuk memindah adegan secara dinamis), sampai analisa statistik.

Aplikasi ini merupakan proyek open-source dan tersedia untuk berbagai platform, baik smartphone (Android, iOS) maupun komputer (Windows, macOS, Linux).

 

 

2. Trelby

aplikasi menulis naskah film trelby

Trelby merupakan aplikasi untuk menulis skenario film yang luar biasa. Aplikasi ini lengkap. Kamu bisa menulis naskah (screenplay) langsung dengan format standar, laporan untuk elemen film (adegan, lokasi, tokoh, dan dialog), perbandingan versi skenario, impor-ekspor format, memilih tampilan, dll.

Trelby bisa kamu pakai secara gratis. Aplikasi ini tersedia untuk Windows dan Linux.

Lihat Trelby

3. Highland 2

aplikasi naskah film untuk mac highland

Highland 2 merupakan aplikasi menulis naskah film yang tidak kalah lengkap. Selain mendukung format skenario film, aplikasi ini juga punya fitur navigasi (menampilkan bagian penting), menampilkan aset (berkas terkait dengan dokumen), template, tema aplikasi, dll. Aplikasi ini juga mendukung format penulisan standar seperti markdown dan fountain.

Aplikasi Highland 2 bisa kamu gunakan secara gratis, dan tersedia untuk macOS.

Lihat Highland 2

4. WriterDuet

aplikasi skenario writerduet

WriterDuet merupakan aplikasi penulis naskah film online. Dengan aplikasi ini kamu tidak hanya bisa menulis skenario film sesuai format standar, memanfaatkan sistem kartu untuk mengatur adegan, melakukan revisi, kamu juga bisa berkolaborasi dengan teman secara langsung (real time). Oya, aplikasi ini juga mendukung impor dan ekspor berkas dengan berbagai format.

WriterDuet bisa kamu gunakan melalui berbagai browser secara gratis dengan batasan sampai 3 naskah film. Kalau kamu ingin fitur lebih, kamu bisa berlangganan versi komersial.

 

 

2.

Di bawah ini adalah daftar istilah dalam skenario yang saya ambil dari buku Kunci Sukses Menulis Skenario – Elizabeth Lutters :

 

ACTION = Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.

BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.

CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah sutradara.

COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.

CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.

CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.

CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.

DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan terjadi.

DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.

DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.

ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.

EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.

FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.

FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.

FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti mengakhiri  sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.

INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.

INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.

INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.

LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.

MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.

MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.

RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.

SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.

SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.

SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.

SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.

SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.

SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.

SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.

SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.

TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam scenario.

VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.

 

Kamis, 17 Desember 2020

Materi VClass Pertemuan 2

“Travelling Salesman Problem (TSP)” Seorang salesman ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Kita ingin mengetahui ruter terpendek dimana setaip kota hanya boleh dikkunjungi tepat  1 kal i. Misalkan ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti gambar di bawah ini: 
Penyelesaian dengan metode Generate and Test


PENDAKIAN BUKIT (Hill Climbing)

Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristic. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan. Tes yang berupa fungsi heuristic ini akan menunjukkan seberapa baiknya nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnya yang mungkin. 

Algoritma Simple HillClimbing 

Kerjakan langkah-langkah berikut sampai solusinya ditemukan atau sampai  tidak ada operator baru yang akan diaplikasikan pada keadaan sekarang: 
  • Cari operator yang belum pernah digunakan; gunakan operator ini untuk mendapatkan keadaan yang baru.
  • Evaluasi keadaan baru tersebut : 
  • Jika keadaan baru merupakan tujuan, keluar 
  • Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari pada keadaan sekarang, maka jadikan keadaan baru tersebut menjadi keadaan sekarang. 
  • Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka lanjutkan iterasi. 

Pada simple hill climbing, ada 3 masalah yang mungkin: 

  • Algoritma akan berhenti kalau mencapai nilai optimum local 
  • Urutan penggunaan operator akan sangat berpengaruh pada penemuan solusi 
  • Tidak diijinkan untuk melihat satupun langkah sebelumnya.

Contoh: TSP dengan Simple Hill Climbing 
Disini ruang keadaan berisi semua kemungkinan lintasan yang mungkin. Operator digunakan untuk menukar posisi kota-kota yang bersebelahan. Apabila ada n kota, dan kita ingin mencari kombinasi l intasan dengan menukar posisi urutan 2 kota, maka kita akan mendapatkan sebanyak: 
atau sebanyak 6 kombinasi (lihat gambar dibawah). Fungsi heuristic yang digunakan adalah panjang lintasan yang terjadi 

Jumat, 11 Desember 2020

Latihan VClass Pertemuan 2 Monday, 9 November 2020, 11:29 AM

 

Pelatihan media pembelajaran interaktif merupakan  upaya mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi terutama pada media interaktif dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Pada pelatihan ini peserta dilatih untuk dapat merancang dan membuat sendiri media pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang dibuat dalam bentuk media digital yang sederhana sehingga pembelajaran di kelas dapat berlangsung lebih menyenangkan. Media pembelajaran yang dapat dirancang dan dibuat pada media pembelajaran interaktif ini, misalnya video animasi pengenalan suara, gambar, maupun bentuk, permainan maze, puzzle, memori game, cerita interaktif, dan lain sebagainya.

Melalui pelatihan ini, para guru Taman Kanak-kanak diharapkan mampu merancang, membuat serta memanfaatkan media interaktif yang telah dibuat secara optimal untuk memfasilitasi perkembangan anak didik sesuai dengan usia perkembangannya di TK.

Adapun materi pokok pada diklat ini ialah :

1. Media Pembelajaran Interaktif di Taman Kanak-kanak.

2. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif di Taman Kanak-kanak.

3. Praktik Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif.

 

TEMPAT DAN TANGGAL PELAKSANAAN

Tempat                    : Situs Cloud Training PPPPTK TK dan PLB ( s.id/cloudtraining )

Tanggal Pelaksanaan : 15-21Juni 2020

 

TUJUAN DIKLAT

Peserta dapat: 

1. Peserta mampu merancang desain media pembelajaran interaktif di Taman Kanak-kanak.

2. Peserta mampu membuat media pembelajaran interaktif sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

3. Peserta mampu memanfaatkan media pembelajaran interaktif sesuai dengan usia perkembangan anak.

 

STRUKTUR PROGRAM

tt tk 06 stuktur program

 

PERSYARATAN PESERTA

  1. Guru dan Kepala Taman Kanak-Kanak
  2. Menguasai Microsoft Powerpoint
  3. Terdaftar di SIMPKB (Cek https://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/akun/ptk)
  4. Diijinkan oleh atasan langsung untuk mengikuti kegiatan PPPPTK TK dan PLB
  5. Belum Pernah Mengikuti Kegiatan Diklat Daring yang diselenggaran oleh PPPPTK TK dan PLB Tahun 2020
  6. Memiliki laptop koneksi internet yang stabil untuk penggunaan Aplikasi Vicon Webex dan Stus e-training

 

KUOTA PESERTA

Peserta terdiri dari 3 Kelas yang masing-masing terdiri dari 20 Orang.

 

FASILITAS

Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat digital.

 

PENDAFTARAN [FREE]

Untuk pendaftaran silahkan akses  s.id/tutup-ctt-tk-06 mulai tanggal 3 Juni 2020 pukul 13.00 WIB, sampai kuota terpenuhi maka pendaftaran otomatis ditutup.

 

PENGUMUMAN PESERTA

Peserta yang lolos seleksi  akan dimuat maksimum pada tanggal 3 Juni 2020 pada pengumuman ini juga.

Seleksi Calon Peserta didasarkan pada Persyaratan persyaratan peserta , hasil seleksi ini bersifat sementara sampai muncul surat undangan resmi yang akan dikirimkan ke Calon Peserta. Perubahan Calon Peserta dimungkinkan apabila ada calon peserta yang terdeteksi tidak memenuhi persyaratan administrasi lanjutan ataupun mengundurkan diri. Bila ada yang mengundurkan diri, maka calon peserta cadangan akan menjadi prioritas pengganti. 

 

NO

Nama Lengkap

Nama Sekolah/Unit Kerja

Kabupaten/Kota

GROUP

1

Hijriah Syam

Tk Islam plus e~SchooL

Kab. Pinrang

CTT_TK_06_MEDIA

2

Tati Almaida Siregar

TK SWASTA AL - IHSAN

Kota Medan

CTT_TK_06_MEDIA

3

CHUSNUL WARDANI APRIYANTI

TKS Yasmib

Kab. Jember

CTT_TK_06_MEDIA

4

Yuniati Puspitasari Sadikin

TK PGRI Galunggung

Kota Tasikmalaya

CTT_TK_06_MEDIA

5

KAHRUL ALAM

TK FAJRIAH

Kab. Takalar

CTT_TK_06_MEDIA

6

Ana Diana Frah Dini

TK Muslimat NU Khadijah 1

Kabupaten Nganjuk

CTT_TK_06_MEDIA

7

RIRIN EKOWATI SUSANTI

TK DHARMAWANITA JATIJEJER

Kab. Mojokerto

CTT_TK_06_MEDIA

8

Rahmitul Yamid

Tk N 01Tiumang

Kab. Dharmasraya

CTT_TK_06_MEDIA

9

Jubaedah

TK Al-Muhajirin

Cilegon

CTT_TK_06_MEDIA

10

Nur Fadyllah Djalil

Tk Islam Plus e~SchooL

Kab. Pinrang

CTT_TK_06_MEDIA

11

Nurhasanah

TK Dharma Wanita Talio Hulu

Kab.Pulang Pisau

CTT_TK_06_MEDIA

12

SUYATI

TK DHARMA WANITA 1 KENTENG

Kab. Grobogan

CTT_TK_06_MEDIA

13

Uhwatun Hasanah

TK IT Daarussalaam

Kab. Kutai Timur

CTT_TK_06_MEDIA

14

Herning Fatimah

TK Dharma Wanita josenan

Kota Madiun

CTT_TK_06_MEDIA

15

YULISTIN PURWANING WIDHARTI

TK DIAN AGUNG

Kota Malang

CTT_TK_06_MEDIA

16

ST. NURJANAH

TK Negeri Pembina Kec Kahayan Hilir

Kab. Pulang Pisau

CTT_TK_06_MEDIA

17

Suparni

TK Aisyiyah Bustanul Athfal

Kab.Pulang Pisau

CTT_TK_06_MEDIA

18

Alia Nilawati

TK AZZAHRAH

Kab. Takalar

CTT_TK_06_MEDIA

19

Engelina Sisilia Petrus

TK Malaekat Pelindung

Kota Manado

CTT_TK_06_MEDIA

20

ARINIE ARIFATI

TK AL IKHWAN 1

Kab. Pulang Pisau

CTT_TK_06_MEDIA

21

HABSA HASIM

TK ALMUNAWARAH

Kab. Jayapura

CTT_TK_06_MEDIA

22

ANA WIJAYANTI

TK DHARMA WANITA PERSATUAN KLAMPOK

Kab. Gresik / Kota Gresik

CTT_TK_06_MEDIA

23

Desi Putri Wahyu Wulansari

TK ABA Al Mujahidin

Kab. Gunungkidul

CTT_TK_06_MEDIA

24

Sheny Septiani Arifin

TKIT Daarul Fikri

Kab. Bandung Barat

CTT_TK_06_MEDIA

25

Purniawati Agustin

TK Unggulan AL-YA'LU

Kota Malang

CTT_TK_06_MEDIA

26

Ika Amalia

TK AL FAUZAN

Kab. Cianjur

CTT_TK_06_MEDIA

27

Sulamiyyah

TK Amanah

Bandung Barat

CTT_TK_06_MEDIA

28

Asrawiah

TK Agung Aras Telkomas

Kota Makassar

CTT_TK_06_MEDIA

29

Fitriani

Tk islam wahdah islamiyah barru

Kab. Barru

CTT_TK_06_MEDIA

30

Prima puji Astuti

TK KARTIKA IV-21

Kota Madiun

CTT_TK_06_MEDIA

31

Mardiah

TK Persis Tarogong

Kabupaten Garut

CTT_TK_06_MEDIA

32

Lilis Handayani

TK. Annisa Mawar

Kabupaten Berau

CTT_TK_06_MEDIA

33

Yuli Rusliani

TK MITRA BATIK

Kota Tasikmalaya

CTT_TK_06_MEDIA

34

ZULATIPAH

TK Dharma Wanita 2 Kamulan

Kab.Trenggalek

CTT_TK_06_MEDIA

35

Wahyu Eko Kurniawati

TK Assalam

Kota Pontianak

CTT_TK_06_MEDIA

36

Noffa Hermina

TK Celik

Kota Jakarta Selatan

CTT_TK_06_MEDIA

37

Asmita Rohmawati

TK KREATIF AL FURQON

Kab. Tulungagung

CTT_TK_06_MEDIA

38

Siti Junaeda Syam

TK PGRI Baba

Kota Enrekang

CTT_TK_06_MEDIA

39

Antik Nila Fallintina

TK DHARMA WANITA KANIGORO 1 KOTA MADIUN

Kota Madiun

CTT_TK_06_MEDIA

40

SITI MINARTI

TK SIWI PENI TAMAN I

Kota Madiun

CTT_TK_06_MEDIA

41

Murni Hastuti

TK Dharma Wanita Tohudan

Kab.Karanganyar

CTT_TK_06_MEDIA

42

Shofiyatin

Tk aisyiyah 43

Kab. Lamongan

CTT_TK_06_MEDIA

43

Theresa Avensia Bonaventura

TK SANTO FRANSISKUS ASSISI SAMARINDA

Kota Samarinda

CTT_TK_06_MEDIA

44

Ratih yulia ernalis

Tk al amin madiun

Kota Madiun

CTT_TK_06_MEDIA

45

Hana Pertiwi

TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal 04 Surabaya

Kota Surabaya

CTT_TK_06_MEDIA

46

Marina Novianty Tampubolon

TK Singapore School Medan

Kota Medan

CTT_TK_06_MEDIA

47

EVA FAUZIATUN

TK PGRI Rajadatu

Kab. Tasikmalaya

CTT_TK_06_MEDIA

48

Mimik Darmawati

TK Sinar Mentari

Kab. Lamongan

CTT_TK_06_MEDIA

49

SITI ASRIFA

TKIT ASY SYAFFA

Kota Magelang

CTT_TK_06_MEDIA

50

Mahmudah Rizqiyati Arafat

Tk Aisyiyah Beruk 1

Kab.Karanganyar

CTT_TK_06_MEDIA

51

Neneng Iswachyuni

TK Darul Hikam

Kota Bandung

CTT_TK_06_MEDIA

52

Dewi Puspitasari

TKIT Daarul Fikri

Kab. Bandung Barat

CTT_TK_06_MEDIA

53

VIONITA ARDWIYANTI

TK DHARMA WANIT DUYUNG

Kab. Magetan

CTT_TK_06_MEDIA

54

inayah

TK AL-MUHAJIRIN

Kota Cilegon

CTT_TK_06_MEDIA

55

Nur Srihayati

TK Madrasah Pembangunan

Kota Tangerang Selatan

CTT_TK_06_MEDIA

56

Imas Rosita

TK PERSIS TAROGONG

Kab. Garut/ Kota Garut

CTT_TK_06_MEDIA

57

Herni Rosiany

TKIT DAARUL FIKRI

Kab. Bandung Barat

CTT_TK_06_MEDIA

58

SITI KHOTIMAH

TK MUSLIMAT NU 14

Kota Malang

CTT_TK_06_MEDIA

59

NOVIA ESTER A.S

TK TUNAS BANGSA

Kab. Mojokerto

CTT_TK_06_MEDIA

60

Yogi Ardiani

TK negeri 2 brang ene

Kab. Sumbawa Barat

CTT_TK_06_MEDIA